Jumat, 03 Juni 2011

Cinta Pertama Menggoreskan Luka yang Dalam

Cinta Pertama Menggoreskan Luka yang Dalam di hatiku. Menyisakan malam-malam penuh derai air mata, mengingatkanku selalu kepadamu, pada cinta pertama kita. Jika saat itu aku punya keberanian, cinta kita pasti tak akan berakhir seperti ini. Jika saat itu kamu gigih, kisah kita pasti tak akan menjadi begini.

Dulu kamu pernah mencintaiku, atau mungkin itu hanya bohong belaka. Kita sering tak mengerti apakah yang dinamakan cinta. Dulu aku selalu berpikir cinta bisa melampaui segalanya. Saat itu aku tak tahu bahwa ternyata ada kekuatan lain yang disebut takdir. Kita tak bisa melakukan apa pun untuk mengubahnya dan hanya bisa menerimanya hati yang terasa sakit.

Kini kamu datang lagi kepadaku dan membawa segumpal kenangan manis yang sampai saat ini belum bisa ku lupakan. Kendati begitu, takdir pun juga tak akan bisa mengubah keadaan yang terasa sulit ini. kenangan akan cinta pertama begitu membekas. Luka karena cinta pertama sangat sulit diobati. Bahkan ketika luka ini sembuh, bekasnya akan tetap ada di hati. Setiap perkataan, sikap, permintaan, apa saja darimu mengendap dalam otakku dan kembali kapan saja saat dekat denganmu.


Cinta pertama tidak seperti cinta-cinta yang lain, yang datang dan pergi begitu saja. Aku hanya bisa berpesan, Cintailah dan sayangilah orang yang mencintaimu, jangan buat dia bersedih, karena masih banyak orang yang belum mendapatkan anugerah seperti itu. Mungkin aku pernah merasa menyesal terlalu cinta pada seseorang dan pada saat yang salah, tapi setelah aku mengerti, aku tidak akan menyesal karena setiap kegagalan selalu membawa pelajaran baru. Cinta pertama tak akan terlupakan.