Senin, 19 November 2012

chip di tanam dalam tubuh aparat kemanan



Beberapa hari lalu saya baca di salah satu surat kabar, tentang anggota polisi di kroyok dan di tusuk oleh sekelompok orang yang berada di bawah komando pengedar narkoba. Untungnya polisi yang dikroyok tersebut bisa menyelamatkan diri, walaupun dalam kondisi luka parah. Kalau yang mengkroyok adalah para preman mungkin itu hal biasa, tetapi yang mengkroyok adalah dari aparat polsi dan TNI sebanyak 8 orang. untuk itu saya menyarankan pasang chip di tanam dalam tubuh aparat keamanan.  Fungsinya untuk memantau segala aktifitas para aparat. deteksi dengan GPS.


Sebelumnya karena melihat kondisi para aparat seperti preman, saya mengusulkan kalau pada saat seleksi aparat selain masalah body, dan otak. seharusnya lebih di utamakan masalah ahlaknya. Dan selama masa penerimaan di beri masa uji coba selama 2 tahun. Kalau tidak, bagaimana masyarakat bisa merasa aman dari preman kalau sebagian premannya di backing oleh para aparat. (seperti yang banyak kita ketahui dari banyak berita). sehingga sekarang para aparat kita tercinta mendapatkan cap negatif gara-gara perbuatan dari segelintir aparat dan hal ini karena salah dalam seleksi penerimaan. Tetapi melihat cara penerimaan sepert ini agak sulit, pasti tetap akan ada aparat yang berlatarkan watak preman.

Makanya kali ini saya menyarankan bagaimana kalau setiap penerimaan aparat ada chip di tanam dalam tubuh aparat keamanan tersebut. Agar setiap gerak geriknya bisa terpantau melalui GPS, sehingga para aparat tidak berani mengambil job sampingan seperti menjadi backing orang tertentu. Ini hanya sekedar usulan agar kita sebagai masyarakat bisa menjadikan aparat tempat untuk mendapatkan keamanan, bukan tempat untuk mendapat hajaran dari para aparat. Jangan marah dong bapak aparat, nanti imej aparat tambah terpuruk hanya karena usulan saya. Peace...