Batu itu harus melewati panasnya magma bumi, bertahan dalam waktu yang lama didalamnya dan harus terpental keluar sejauh ratusan kilometer dan jatuh dari letusan gunung setinggi puluhan kilometer. Tidak hanya seperti itu proses yang harus dilewati, batu itu masih terus menggelinding dalam keadaan panas dan terhenti dalam suatu tempat dalam suhu yang extra rendah. Yang semula panas menjadi dingin dalam waktu yang cepat tentu akan membuat batu itu hancur tetapi batu yang kuat akan menjadi keras keras sekali, semua ini dilakukan agar mengimbangi proses menjadi batu yang sulit dan batu yang terbuat hanya batu kali atau batu biasa. Tetapi jika batu itu menjadi batu permata maka lebih sulit lagi prosesnya.
Bagi orang yang telah membaca proses terjadinya batu diatas bisa mengambil pelajaran. Tetapi yang tidak bisa akan saya uraikan pelajaran dari proses menjadi batu.
Untuk menjadi seseorang yang berpendirian tegap dan tidak mudah goyah oleh lingkungan dan orang disekitar kita, kita harus belajar dari proses terbentuknya batu yang tidak mudah. Orang dapat menjadi tegar setelah melewati beberapa permasalahan yang sulit asalkan orang itu bisa menghadapinya dan jika tidak bisa menghadapinya maka orang itu akan hancur seperti batu yang tidak tahan dan akhirnya menjadi pasir. Tetapi saat kita sudah keras bagai batu kita tetap harus menjadi manfaat bagi orang lain karena batu pada umumnya digunakan untuk pembangunan.
"sekeras apapun batu itu pasti tetap akan terkikis oleh air walaupun 1000 tahun berlalu"