Solusi Mengatasi Anak Susah Makan
Lantas bagaimana orang tua harus menyikapinya? Langkah pertama yang perlu dilakukan orang tua adalah memantau kondisi anak. Baik dari segi kesehatannya maupun berat badan anak. Pantauan mengenai perkembangan anak dapat dilihat dari KMS (KMS1 & KMS2) buah hati ayah & bunda. Selain menggunakan KMS, ayah & bunda dapat menggunakan perhitungan BMI (Body Mass Index) bagi anak yang dipengaruhi umur, berat badan, tinggi badan, dan jenis kelamin. Langkah berikutnya lakukanlah evaluasi mengenai cara anda memperlakukan anak anda. Jangan-jangan si buyung susah makan karena faktor psikis.
Berikut tips bagi orang tua untuk mengatasi masalah anak susah makan :
1. Ciptakanlah suasana makan yang menyenangkan dengan berbagai kreasi yang dapat anda lakukan, misalnya menghidangkan makanan dengan aneka bentuk dan wadah yang menarik.
2. Hindarkan gaya memaksa dan mengancam dalam membujuk anak. Selama waktu makan, minimalkan gangguan, misalnya matikan televisi dan jauhkan buku atau mainan dari meja makan.
3. Libatkanlah anak anda untuk menyiapkan makanan, misalnya dengan meminta pertolongannya untuk mengambilkan buah atau sayur di swalayan maupun membantu menyiapkan meja makan. Selain itu, anak anda memerlukan contoh dari orang tuanya. Bila anda mengkonsumsi makanan sehat, maka anak akan mencontoh pola makan anda sebagai orang tua.
4. Hindari memberi iming-iming makanan penutup sebagai hadiah. Hal ini dapat menyiratkan bahwa makanan penutup merupakan makanan yang paling enak dan baik untuk anak. Selain itu, dapat meningkatkan keinginan mengkonsumsi makanan manis bagi anak. Anda dapat memberikan makanan penutup selama 2 hari dalam seminggu, sedangkan pada pekan berikutnya tidak anda berikan. Buah, yogurt atau makanan sehat lain dapat anda ganti sebagai makanan penutup.
5. Batasi pemberian minuman di sela-sela waktu makan. Minuman rendah lemak maupun jus buah segar memang penting untuk anak, namun bila anak anda terlalu banyak minum, tidak akan ada tempat yang cukup untuk makanan maupun kudapan sehat yang bisa masuk ke perut anak.
Yang perlu anda ketahui adalah bahwa anak-anak tidak mau makan bila mereka tidak merasa lapar. Tidak perlu langsung cemas dengan makan mereka yang sedikit. Mungkin saja memang sejumlah itulah yang dibutuhkan anak. Tidak semua anak membutuhkan makanan dalam jumlah besar. Suplemen makanan dapat diberikan pada anak untuk mencukupi vitamin dan mineral yang dibutuhkan bila tidak tercukupi dari asupan makanannya. Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada tenaga kesehatan.
Bila penyebab anak susah makan adalah faktor fisik, rundingkanlah dengan dokter anak anda. Dokter akan memeriksa kondisi anak dan memutuskan langkah apa yang seharusnya diambil. Hal ini dikarenakan banyak penyakit dengan gejala anak susah makan. Diantaranya adalah gangguan organ pencernaan, seperti gangguan mulut (termasuk sariawan), kerongkongan, lambung, usus, maupun terdapatnya infeksi pada tubuh anak. Beragam penyakit infeksi dengan gejala anak susah makan diantaranya cacing, campak, cacar air, sampai TBC. Namun panik bukanlah sebuah solusi. Diskusikanlah dengan dokter anak.
Lantas bagaimana orang tua harus menyikapinya? Langkah pertama yang perlu dilakukan orang tua adalah memantau kondisi anak. Baik dari segi kesehatannya maupun berat badan anak. Pantauan mengenai perkembangan anak dapat dilihat dari KMS (KMS1 & KMS2) buah hati ayah & bunda. Selain menggunakan KMS, ayah & bunda dapat menggunakan perhitungan BMI (Body Mass Index) bagi anak yang dipengaruhi umur, berat badan, tinggi badan, dan jenis kelamin. Langkah berikutnya lakukanlah evaluasi mengenai cara anda memperlakukan anak anda. Jangan-jangan si buyung susah makan karena faktor psikis.
Berikut tips bagi orang tua untuk mengatasi masalah anak susah makan :
1. Ciptakanlah suasana makan yang menyenangkan dengan berbagai kreasi yang dapat anda lakukan, misalnya menghidangkan makanan dengan aneka bentuk dan wadah yang menarik.
2. Hindarkan gaya memaksa dan mengancam dalam membujuk anak. Selama waktu makan, minimalkan gangguan, misalnya matikan televisi dan jauhkan buku atau mainan dari meja makan.
3. Libatkanlah anak anda untuk menyiapkan makanan, misalnya dengan meminta pertolongannya untuk mengambilkan buah atau sayur di swalayan maupun membantu menyiapkan meja makan. Selain itu, anak anda memerlukan contoh dari orang tuanya. Bila anda mengkonsumsi makanan sehat, maka anak akan mencontoh pola makan anda sebagai orang tua.
4. Hindari memberi iming-iming makanan penutup sebagai hadiah. Hal ini dapat menyiratkan bahwa makanan penutup merupakan makanan yang paling enak dan baik untuk anak. Selain itu, dapat meningkatkan keinginan mengkonsumsi makanan manis bagi anak. Anda dapat memberikan makanan penutup selama 2 hari dalam seminggu, sedangkan pada pekan berikutnya tidak anda berikan. Buah, yogurt atau makanan sehat lain dapat anda ganti sebagai makanan penutup.
5. Batasi pemberian minuman di sela-sela waktu makan. Minuman rendah lemak maupun jus buah segar memang penting untuk anak, namun bila anak anda terlalu banyak minum, tidak akan ada tempat yang cukup untuk makanan maupun kudapan sehat yang bisa masuk ke perut anak.
Yang perlu anda ketahui adalah bahwa anak-anak tidak mau makan bila mereka tidak merasa lapar. Tidak perlu langsung cemas dengan makan mereka yang sedikit. Mungkin saja memang sejumlah itulah yang dibutuhkan anak. Tidak semua anak membutuhkan makanan dalam jumlah besar. Suplemen makanan dapat diberikan pada anak untuk mencukupi vitamin dan mineral yang dibutuhkan bila tidak tercukupi dari asupan makanannya. Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada tenaga kesehatan.
Bila penyebab anak susah makan adalah faktor fisik, rundingkanlah dengan dokter anak anda. Dokter akan memeriksa kondisi anak dan memutuskan langkah apa yang seharusnya diambil. Hal ini dikarenakan banyak penyakit dengan gejala anak susah makan. Diantaranya adalah gangguan organ pencernaan, seperti gangguan mulut (termasuk sariawan), kerongkongan, lambung, usus, maupun terdapatnya infeksi pada tubuh anak. Beragam penyakit infeksi dengan gejala anak susah makan diantaranya cacing, campak, cacar air, sampai TBC. Namun panik bukanlah sebuah solusi. Diskusikanlah dengan dokter anak.
Kebiasaan makan si kecil tidak akan berubah secara instan. Namun dengan langkah kecil yang anda lakukan setiap hari, dapat mendorong kebiasaan makan yang sehat untuk seumur hidup sang buah hati. Bagaimanapun, kesabaran, perhatian, dan kreativitas, mutlak diperlukan orang tua agar anak tumbuh sehat sesuai harapan.