Ucapan Hari Jadi Pernikahan Untuk Istri
Banyak suami yang sudah malu mengatakan ‘i love you’ kepada istrinya hanya karena takut dilihat anak atau tetangga sehingga ketakutan itu berbuntut pada istri yang juga menjadi malu apabila melakukan hal serupa. Alhasil, jangankan ucapan pernikahan untuk istri, setiap pergi ke kantor pun tidak pernah ada sapaan khas yang pernah dilakukan semasa pacaran dulu.
Pada momen inilah, sepasang suami istri dituntut untuk lebih kretif dalam mencari bahan untuk mengungkapkan rasa cinta mereka sebagai ucapan pernikahan. Jika pada hari pernikahan sepasang suami istri saling memasangkan cincin kawin di jari manis masing-masing, maka untuk hari pernikahan di tahun-tahun berikutnya keduanya harus mencari cara lain untuk bisa mengucapkan hal istimewa tersebut.
Jika saat berpacaran seseorang ingat tanggal ‘jadian’ hampir setiap bulannya, maka pada masa pernikahan pun tidak ada salahnya jika hal itu dilakukan kembali. Namun, yang menjadi kekeliruan di pandangan masyarakat pada umumnya adalah bahwa ucapan perkawinan untuk istri, mengingat hari jadi pernikahan mereka dianggap sudah tidak penting lagi, apalagi saat mereka sudah memiliki anak yang kebutuhannya akan lebih diprioritaskan.
Kata-kata ‘hati-hati di jalan’ pun sepertinya menjadi berat untuk dikatakan setelah masa-masa pernikahan mengalami gejolak demikian. Hal ini mesti ditanggulangi secepatnya oleh kedua belah pihak agar risiko kehancuran rumah tangga menjadi berkurang. Mulailah berikan kehangatan yang dulu pernah dilakukan semasa pacaran, dan berikan ucapan pernikahan saat bangun tidur sehingga anda bisa memulai hari dengan hati yang bahagia.
Ucapan pernikahan tidak hanya berupa ucapan ‘selamat hari jadi ya, sayang!!!’ tapi bisa juga dengan melakukan hal unik yang bisa meningkatkan kembali vitalitas anda dan pasangan. Sebagai contoh, Anda bisa membuat masakan kesukaannya yang diletakkan di ruang makan dengan disertai hiasan lilin-lilin yang indah pada saat suami pulang bekerja. Atau, Anda juga bisa membuat isteri anda teriak bahagia karena kejutan yang anda bawa setelah pulang bekerja sebagai ucapan pernikahan.
Berikut akan kami sajikan untuk anda Ucapan Hari Jadi Pernikahan Untuk Istri.
- Di hari yang istimewa ini saya hanya ingin mengucapkan sesuatu pada istri saya, “Istriku, maafkan suamimu ini karena belum bisa menjadi suami yang baik buat kamu. Istriku, terima kasih banyak buatmu karena sudah mau menjadi pendampingku hingga akhir hayatmu. Istriku, terima kasih buatmu karena sudah memberiku anak yang lucu, sehat, dan cerdas. Istriku, maafkanlah aku, aku tak bisa jadi suami yang romantis seperti yang kamu inginkan, tapi aku tetap berusaha kok menjadi suami yang baik dari waktu ke waktu. Tak terasa ya, sudah delapan tahun kamu menemaniku di tengah banyak kedukaan ketimbang kesukaan. Namun kamu tetap setia menemaniku tanpa berkeluh kesah dan bersungut. Semuanya kamu pendam dalam hati. Air matamu yang pernah jatuh karena kata-kataku merupakan cambuk buatku. Tetaplah menjadi pendampingku hingga akhir hayatku. Istriku, selamat hari pernikahan kita, ya, mmmmmmmuach (a looooooong kiss)”.
- “Hari ini merupakan hari yang tak akan pernah aku lupakan. Di mana saat ini ikatan cinta kita dengan tulus telah terjalin. Semoga Allah memberikan keberkahan pada pernikahan kita wahai istriku, dan Allah menjadikan kita sebagai keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah.”Selamanya cinta kita akan abadi wahai istriku tercinta.
- Ketika kita menyadari untuk memilih sebagai pasangan hidup dan belahan jiwa, maka disaat yang sama, cinta itu harus senantiasa ikut bersama setiap jejak langkah kaki, sambil menautkan jemari, lalu berjalan bergandengan. Bersama. Aku menjadi bagian dari dirimu, begitupun sebaliknya, Dirimu menjadi bagian tak terpisahkan dari diriku. Ikatan perasaan mutual yang ada dari hubungan kita tumbuh mekar bersama pengalaman menjalani hidup bersamamu.
- Cinta mesti berada pada tataran esensi, bukan sekedar eksistensi, yang dipelihara dan dinikmati setiap detik proses melaluinya. Bahwa dalam perjalanan cinta kerap kali terjadi letupan-letupan yang mengejutkan, kita senantiasa berusaha untuk mampu melerai dan menanggulanginya. Karena kita menempatkan cinta itu tidak sebatas kenangan dan pikiran. Ia adalah bagian dari interaksi antara kita untuk menjaga harmoni. Membuat “bara” nya tetap menyala hangat dalam jagad hati kita masing-masing.
- Aku teringat peristiwa serupa ketika kita pernah menggadaikan kedua cincin kawin yang kita miliki di masa awal pernikahan dan dengan lapang dada sembari saling pandang satu sama lain ditengah-tengah kepulan asap penggorengan sambal goreng ati, cinta itu mengalir deras dari kedua kelopak matamu seperti kamupun melihat kasih yang menggelora memancar dari mataku.
- Setelah ….. tahun berlalu, kita kembali menapak tilas perjalanan cinta kita. Berkaca pada cermin diri dan berjanji bersama untuk tetap berkomitmen memeliharanya secara intens dan berkelanjutan. Aku bersyukur kepada Allah SWT menjalani kehdiupan pernikahan yang indah bersamamu dan juga kedua anak kita. Jalan panjang dan terjal terbentang dihadapan kita, istriku sayang. Tapi yakinlah, bersamaku, kita akan melewati semuanya dengan penuh keyakinan dan ketegaran. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan menjaga kita dalam menempuh perjalanan itu.
- Malam ini, usai kita menunaikan sholat isya berjamaah dalam suasana khusyuk dan tawadhu’, ada berjuta kebahagiaan merekah tak terhitung memenuhi dadaku. Hal ini terutama karena, malam ini, kita memperingati ….. tahun usia pernikahan kita, tanggal … bulan….tahun, Sebuah perayaan tahunan yang selalu sangat berkesan karena kita menikah sehari setelah ulang tahunku. Sungguh, ini sebuah “kado” paling istimewa sepanjang hidup.
- Betapa cepat waktu berlalu. Kita telah melalui masa-masa suka dan duka bersama sebagai pasangan suami istri, yang saling melengkapi, saling menggenapi. Kita tersenyum bersama mengingat masa-masa awal kita bertemu pertama kali dulu serta perjalanan kehidupan pernikahan kita yang penuh dinamika. Indah, lucu, getir dan juga mengesankan.
- Kamu tertawa pelan ketika aku menceritakan kembali bagaimana aku jatuh cinta secara spontan hanya dari bening suaramu , juga ketika aku mengisahkan “bela-belain” menjadi tukang ojek sepeda demi menemuimu, kegundahanku menjelang pernikahan, bagaimana perjuangan kita memperoleh anak yang sudah kita dambakan selama 3 tahun ,serta kisah ketika aku beraksi menjalankan strategi melampiaskan rasa ngidam-mu ketika hamil anak pertama kita, dan tentu tak lupa aksi-aksi lucu menggemaskan kedua buah cinta kita.
- Pada saat yang sama, airmatamu mengalir ketika kuceritakan pengorbanan menggadaikan cincin kawin di masa awal pernikahan, atau ketika anak pertama kita mesti dirawat lama di rumah sakit karena dadanya tersiram air panas. Semuanya terangkum dalam rangkaian mozaik indah yang mewarnai seluruh perjalanan cinta kita.
- Ya, memang demikianlah, cinta adalah mengalami. Merasakan. Mendalami. Meresapi. Terimakasih telah menjadi istri yang hebat untukku dan ibu yang luar biasa buat kedua anak kita selama ini. Selamat Ulang Tahun Perkawinan ke-…..