Demo Buruh di Medan Makan Korban, Investor Jepang ‘Kabur’
Aksi unjuk rasa ribuan buruh menuntut revisi ketetapan Upah Minimum Propinsi (UMP) Sumatera Utara 2013 selama sepekan terakhir memberikan dampak pada iklim investasi di Sumatera Utara.
Investasi bernilai jutaan dolar asal Jepang yang rencananya akan masuk ke Kawasan Industri Medan (KIM) Star Tanjung Morawa terancam batal.
Direktur Utama KIM Star Satria Ginting mengatakan, investor yang berencana membangun pabrik komponen elektrik asal Jepang itu sebenarnya telah hampir rampung. Namun investor Jepang itu telah menyampaikan kekhawatirannya dan berencana membatalkan investasi.
“Kita sudah mencapai kata sepakat dengan perwakilan investornya beberapa waktu lalu dan tinggal transaksi saja. Investasi mereka di sini juga sebenarnya hampir rampung. Mereka sudah mulai mengurus perizinan pendirian pabrik. Tetapi kondisinya seperti ini, secara lisan mereka sudah menyampaikan rencana pembatalan investasinya,” jelasnya, dikutip Selasa (11/12/12).
Satria mengaku, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara harus mengambil langkah cepat untuk memberikan kepastian investasi pada para investor. Pasalnya, jika mundurnya investasi asal Jepang ini benar-benar terjadi, pemerintah provinsi lah yang paling merugi.
“Pemprov Sumut harus cepat, kalau sampai mereka angkat kaki, berapa calon tenaga kerja yang akhirnya batal diterima. Di sini (KIM Star) rata-rata kan pabrik untuk bahan baku ekspor, jadi karyawannya cukup banyak. Satu perusahaan saja bisa 120-200 orang,” tandasnya.
Saat ini, sekira 80 perusahaan yang berlokasi di KIM Star sudah menghentikan seluruh operasionalnya karena terdesak aksi demonstrasi para buruh yang mulai mengarah ketindakan anarkis. Buruh yang mencoba melumpuhkan industri telah mendobrak masuk ke dalam pabrik dan melakukan sweeping ke seluruh ruangan produksi untuk memastikan tidak ada pabrik yang masih berproduksi.
Sumber :
(http://suarapengusaha.com/Okezone)