Kamis, 13 Desember 2012

Soal Pornografi Internet, Edukasi Lebih Klop Ketimbang Sensor

Soal Pornografi Internet, Edukasi Lebih Klop Ketimbang Sensor

Soal Pornografi Internet, Edukasi Lebih Klop Ketimbang Sensor |   Tiap kemajuan teknologi selalu datang dengan sisi gelapnya sendiri, tak terkecuali internet yang antara lain bisa dipakai mengakses konten porno dengan gampang.

Soal ini, Kepala Departemen Pendaftaran Internet Nasional Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Valens Riyadi berpendapat bahwa penyensoran atau pemblokiran situs berbau syahwat bukanlah cara yang efektif untuk memberangus peredaran konten porno di jagat maya.

"Pemblokiran sangat tidak efektif karena pengguna masih bisa mencari jalan pintas untuk mengakses konten porno," ujar Valens dalam acara APJII Internet Outlook 2013 di Jakarta, Rabu (12/12/2012).

Kendati memiliki mekanisme pemblokiran situs porno melalui kerjasama dengan DNS Nawala, APJII merasa bahwa ada cara lain yang lebih manjur untuk mengatasi masalah yang satu ini. "Kami dari APJII lebih sreg dengan cara edukasi ke masyarakat. Akan lebih efektif kalau user sendiri yang tak mau akses pornografi," papar Valens.

Dia menambahkan menambahkan bahwa APJII telah berkeliling ke beberapa kota di Indonesia bersama ICT watch selama dua tahun terakhir demi mensosialisasikan bahaya konten porno. "Kami ingin user lebih dewasa dalam memilih jenis konten apa yang layak untuk mereka."

Ibarat pisau yang bisa dipakai untuk membantu di dapur atau berbuat kejahatan, APJII berpendapat bahwa internet adalah sesuatu yang bersifat netral. Soal bagaimana ia akan digunakan, itu sepenuhnya bergantung pada niat pengguna.

Pornografi, menurut Valens, hanyalah salah satu dari sekian banyak persoalan yang mendera pengguna internet. Masih ada banyak masalah lain menyangkut kebebasan berekspresi, privasi, serta keamanan. Semua ini memiliki solusi masing-masing. "Pada akhirnya, kita harus menyediakan internet yang aman, nyaman, dan bersahabat" pungkas Valens. sumber