Jumat, 14 Desember 2012

Disdik tidak merasa kecolongan dengan adanya gambar vulgar di dalam buku ensiklopedia


Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kolaka Andi Panguriseng menegaskan Disdik tidak merasa kecolongan dengan adanya gambar vulgar di dalam buku ensiklopedia tentang sains dan teknologi yang beredar di Kolaka. Sebab, ensiklopedia itu memang ditujukan buat para pengajar dan bukan siswa sekolah dasar seperti yang diberitakan selama ini.

"Kalau dikatakan kecolongan, itu tidak pas. Kami hingga saat ini tidak merasa kecolongan karena buku itu sebenarnya bukan untuk murid SD tetapi diperuntukan buat para guru. Cuma memang yang kekeliruan di sini adalah menempatkan buku itu di perpustakaan umum, seharusnya di tempat khusus buat guru pembimbing. Buku itu tidak ada masalah karena bukan buku pelajaran," ungkapnya, Jumat (14/12/2012).

Dia juga menambahkan, ensiklopedia ini adalah terjemahan dari visual dictionary yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia dan sudah melalui proses yang ketat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Ini bukan berarti kita tidak mau menariknya dari peredaran, dengan diamankan oleh kepala sekolah saya rasa sudah cukup untuk mencegah," tambahnya.

"Ini jangan terlalu dibesar-besarkan, semua pihak boleh memberi keterangan, tapi harus jelas dari segi apanya. Makanya pertemuan dari segala pihak nantinya akan menentukan langkah yang sebenarnya," tutur Andi.

Ensiklopedia yang dinilai mengandung gambar vulgar pertama kali mencuat di SDN 4 Lamokatu. Protes pun terus bergulir seiring penilaian bahwa dinas terkait lamban memberikan respon atas temuan tersebut. Namun, saat ini dinas terkait sudah mulai menunjukkan keseriusan mereka guna menindaklanjuti temuan tersebut.
Editor :
Glori K. Wadrianto
kompas.com