Demo Buruh Menuntut Penghapusan UU BPJS - Ribuan buruh mengepung Istana Negara 21 Nopember 2012 untuk menuntut menghapuskan Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS). Saat ini, petugas telah mengalihkan arus lalu lintas dari Medan Merdeka Utara atau kantor Mahkamah Agung, Jakarta Pusat.
"Iya sudah dialihkan dari pukul 14.00 WIB tadi, karena baru pada datang," kata salah satu petugas Kepolisian Lalulintas, Ipda Endang Purnomo di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/11/2012).
Ia menjelaskan, pengalihan arus dialihkan dari arah utara ke timur atau dari Harmoni mengambil lajur kiri. Menurutnya, aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh kaum buruh sejak tadi berjalan aman. "Aman alhamdulillah, gak ada insiden atau ga ada masalah. Mudah-mudahan ga ada masalah ya jangan sampai terjadi rusuh, sekarang semua di Istana Negara," katanya.
Sementara, salah satu karyawan KBN Jakarta Utara, Agus mengatakan, aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para kaum buruh untuk menuntut pemerintah supaya menghapus UU BPJS.
Agus mengatakan sudah start unjuk rasa sejak pukul 07.00 WIB tadi. "Tuntutannya dihapus UU BPJS, seandainya diberlakukan buruh dikenakan potongan nantinya," ujarnya.[bay- http://metropolitan.inilah.com]
"Iya sudah dialihkan dari pukul 14.00 WIB tadi, karena baru pada datang," kata salah satu petugas Kepolisian Lalulintas, Ipda Endang Purnomo di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/11/2012).
Ia menjelaskan, pengalihan arus dialihkan dari arah utara ke timur atau dari Harmoni mengambil lajur kiri. Menurutnya, aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh kaum buruh sejak tadi berjalan aman. "Aman alhamdulillah, gak ada insiden atau ga ada masalah. Mudah-mudahan ga ada masalah ya jangan sampai terjadi rusuh, sekarang semua di Istana Negara," katanya.
Sementara, salah satu karyawan KBN Jakarta Utara, Agus mengatakan, aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para kaum buruh untuk menuntut pemerintah supaya menghapus UU BPJS.
Agus mengatakan sudah start unjuk rasa sejak pukul 07.00 WIB tadi. "Tuntutannya dihapus UU BPJS, seandainya diberlakukan buruh dikenakan potongan nantinya," ujarnya.[bay- http://metropolitan.inilah.com]