Di dalam kegelapan aku sendiri ditemani sepi, jam dinding terus berdetak detik demi detik menandakan saat itu akan segera datang.
Saat dimana sesosok makhluk setinggi cakrawala datang menghampiri dengan tubuhnya yang dipenuhi mata, tidak ada seorang pun didunia ini yang selamat dari sosok itu.
Sosok yang dapat merenggut puluhan, ratusan, ribuan bahkan jutaan jiwa dalam detik.
Dunia ibarat sosok itu hanya seperti kelapa, kecil dan mudah digoyahkan.
Sudah banyak jiwa melayang setelah bertemu sosok itu, sosok yang jika dilihat saja bisa merontokan tulang belulang. Sosok yang bertugas mengambil apa yang menjadi milikNya,
sosok yang sesuai dengan perbuatan kita selagi bernafas, sosok yang sangat ditakuti oleh orang yang belum siap.
Dia telah diutus oleh ALLAH menjadi juru maut, dia siap mencabut semua nyawa atas ijin ALLAH.
Tidak peduli sedang apa dan dimana yang akan dicabut nyawanya, dia tetap melaksanakan tugasnya.
Waktu serasa dekat dengan hari itu, hari dimana teriakan akan terdengar oleh seluruh makhluk di dunia kecuali keturunan Adam.
Setelah teriakan berlalu, kita menunggu hingga hari pembalasan tiba.
Hari dimana tidak ada satu orangpun dapat menolong orang lain, hari dimana semua perbuatan dipertanggung jawabkan, hari dimana akan menentukan nasib dan hari itu semua orang akan berbentuk sesuai dengan perbuatannya.
Hai manusia keturunan Adam! Sebelum waktu itu datang menemui kita maka renungkan apa yang telah kita perbuat, selagi masih ada waktu untuk mengubah takdir itu!
"Kematian Akan Datang Kepada Siapapun, Tetapi Keabadian Akan Datang Kepada Orang Yang Telah Siap Untuk Mati"