Rumah Kedua
. maklum area tersbut belum terjangkau oleh PLN.
Kali ini dana yang saya punya cuma Rp. 24 juta (tanpa minjam bank lagi), karena rumah pertama di beli orang dengan cara kredit, saya di beri DP Rp. 30 Juta. sisanya Rp 500 ribu perbulan. adapun target ukuran rumah adalah 10 m x 9 m, dengan jumlah kamar ada 3 ruangan. sebenarnya klo berdasarkan denah yang saya rancang sebelumnya target ukuran rumah adalah 14 m x 14 m. tapi dana nya......
Ternyata dana 24 jt tersbut hanya mampu mendirikan rumah dari pondasi sampai dinding saja, sedangkan atap, plester dinding, pintu, dan wc tidak mampu untuk di selesaikan karena keterbatasan dana. tapi saya tidak kawatir karena rumah itu adalah target jangka panjang.
Tetapi sekali lagi, sekali melangkah ternyata tidak mampu untuk ngerem ataupun mundur, ibu saya tercinta memberikan bantuan dana Rp 15 juta untuk penyelesaian rumah, agar siap huni. tetapi bukan hasil pinjam dari bank lagi loh.. tetapi dari hasil jual tanah, warisan bapak. dan akhirnya jadilah rumah kedua. keberuntunganpun belum selesai menghampiri, setelah menempati rumah dengan kondisi penerangan listrik yang pas-pasan, Pihak PLN membuka jalurnya hingga memasuki area rumah, dan komplit lah rumah tersebut. mau liat gambarnya.. lihat di bawah ini...
Mungkin para browser, bertanya-tanya kenapa koq mudah pindah dan berganti rumah, atau kenapa tidak membeli rumah yang baru dari pada membangun. jawabannya pertama saya memiliki sifat yang mudah bosan (klo sama istri sih enggak.. he..he..), kedua ada kekurang puasan dari rumah yang dibuat, baik dari bentuk maupun denah, dan tentunya saya tidak mau beli rumah bekas orang lain.. karena biaya yang di keluarin lebih besar dibandingkan dengan buat sendiri, disamping itu bentuknya terkadang tidak sesuai dengan yang kita inginkan...
Saya berani membangun sendiri karena saya tau trik membangun rumah dengan dana seadanya... silahkan klik di sini untuk melihat trik dan tips dalam membangun rumah murah meriah....